Monday, June 25, 2007

Seruan Persatuan dari Kantor Resmi Ayatullah al-Udzma as- Sayyid Ali as-Sistani di Najaf-Irak

Seruan Persatuan dari Kantor Resmi Ayatullah al-Udzma as- Sayyid Ali as-Sistani di Najaf-Irak

Bismillahirrahmanir rahim

“Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu sekali bercerai berai…”. (Ali Imron: 103)

Umat Islam sedang melalui masa-masa sulit dan menghadapi bermacam krisis serta berbagai tantangan besar yang mana semua problem tersebut saat ini telah dapat dirasakan dan mengancam masa yang akan datang. Dalam kondisi seperti ini, semua orang mengetahui akan pentingnya merapatkan barisan, menepis perselisihan, menjauhi slogan-slogan yang berbau sektarian serta hal-hal yang dapat menimbulkan perselisihan antar mazhab. Semua perselisihan- perselisihan yang telah berlalu berabad-abad dan tak ada solusi yang dapat memuaskan semua pihak. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita menjauhi perdebatan seputar masalah tersebut di luar pembahasan ilmiah di mana masing-masing pihak yang terlibat dalam dialog itu saling memahami kebutuhan lawannya, apalagi masalah tersebut tidak bersentuhan langsung dengan prinsip-prinsip agama dan pilar-pilar ideologi. Sebab mereka semua adalah orang-orang yang beriman kepada Allah Yang maha Esa, percaya kepada risalah nabi Muhammad saw, percaya kepada hari kebangkitan, percaya bahwa al-Qur’an –yang telah dijaga oleh Allah dari berbagai penyimpangan- dan Sunah Nabi sebagai rujukan bagi hukum-hukum syari’at, percaya kepada keharusan mencintai Ahlul Bayt as, dan masih banyak lagi titik-titik kesamaan lainnya yang telah disepakati oleh segenap kaum muslimin antara lain; masalah salat, puasa, haji, dan lain sebagainya.

Semua kesamaan tersebut adalah fondasi dasar bagi persatuan Islam. Oleh Karena itu haruslah masalah ini menjadi fokus seluruh kaum muslimin demi mempererat kecintaan di antara mereka. Setidaknya masing-masing dari mereka dapat saling menghargai dan menghormati dan tidak terjebak dalam perselisihan- perselisihan yang menyangkut masalah mazhab dan sektarian dalam bentuk apapun.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap orang yang sangat mencintai kemuliaan Islam dan kemajuan kaum muslimin mencurahkan segala upayanya di jalan perapatan barisan antara kaum muslimin, dan memperkecil beban ketegangan-ketegangan yang ditimbulkan oleh sebagian tarik-menarik politik supaya tidak menambahkan perselisihan di antara mereka. Dan supaya musuh-musuh Islam tak mampu merealisasikan harapan mereka untuk menguasai Negara-negara Islam berikut kekayaannya.

Tetapi sayangnya, sebagian orang dan kalangan malah berbuat sebaliknya. Bahkan mereka berusaha menebar perselisihan dan mempertajam berbagai perselisihan sektarian di antara kaum muslimin. Bahkan setelah meningkatnya pergolakan politik di Timur Tengah dan mengerasnya pertikaian dalam upaya merebut kekuasaan yang terjadi akhir-akhir ini. Mereka justru lebih gigih menonjolkan dan menyebarluaskan perbedaan-perbedaan mazhab. Dan tidak hanya itu, mereka pun meracik perbedaan sendiri dengan menggunakan metode-metode fitnah demi mewujudkan pandangan sinis mereka terhadap mazhab tertentu serta mengurangi hak-hak para penganut mazhab itu, dan membuat orang lain takut kepada mazhab tersebut.

Dalam rangka ini pula, kadang kala sebagian media massa –situs-situs internet, majalah dan lain sebagainya- menyebarkan fatwa-fatwa aneh yang menyudutkan sebagian kelompok dan mazhab Islam dan fatwa-fatwa itu disandarkan kepada Ayatullah al-Udzma as-Sayyid Ali al-Sistani (semoga beliau selalu berada di bawah naungan Allah). Yang mana tujuan dari penisbatan itu tiada lain hanyalah untuk mencoreng kedudukan mulia Marja’iyah, serta menambah keretakan antar kelompok.

Fatwa-fatwa Sayyid Ali al-Sistani (semoga beliau selalu berada di bawah naungan Allah) hanya dapat diambil dari sumber-sumber yang dapat dipercaya –seperti buku-buku fatwa yang sudah dikenal dan dapat dipercaya, yang di dalamnya terdapat bubuhan tanda tangan beliau-, dan di dalam buku-buku fatwa itu sama sekali tidak ada kata-kata sinis terhadap kaum muslimin dari seluruh mazhab Islam. Dan siapa saja yang mengetahui buku-buku fatwa beliau, walaupun hanya sepintas, niscaya akan mengetahui kebohongan tudingan yang diarahkan kepada beliau. Dan (mereka) akan menyebarkan berita yang berbeda dari yang telah disebarkan.

Selain dari itu, sikap-sikap serta pernyataan beliau di tahun-tahun silam seputar derita yang dialami oleh negeri Irak yang terluka, dan wasiat-wasiat yang beliau arahkan kepada para pengikut dan mukallid beliau supaya mereka mencintai dan menghormati saudara-saudara mereka dari kalangan Ahlusunah. Dan beliau juga seringkali menekankan bahwa darah seorang muslim haram untuk ditumpahkan, tak pandang bulu apakah ia seorang Sunni ataukan Syi’ah. Dan tidak hanya itu, kehormatan serta hartanya juga harus dijaga. Dan beliau berlepas diri dari siapa saja yang menumpahkan darah saudara seagamanya, tanpa memandang apapun mazhabnya… Semua ini menunjukkan dengan jelas jalan yang ditempuh serta pandangan beliau sebagai seorang Marja’ Taklid terhadap seluruh mazhab. Dan seandainya para penganut setiap mazhab dapat menyikapi perbedaan dengan metode yang diterapkan oleh beliau, niscaya tak akan kita saksikan kekerasan dan pembantaian keji yang merajalela di setiap tempat yang tak membedakan antara anak kecil dan orang tua, serta wanita yang sedang hamil. Dan hanya kepada Allah-lah tempat kita mengadu.

Kami memohon kepada Allah untuk menggapai tangan semua orang dan mengarahkan kepada yang terbaik bagi umat ini. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kantor Ayatullah al-Udzma as-Sayyid as-Sistani

(semoga beliau selalu dalam naungan Allah)

an-Najaf al-Asyraf

14/Muharam/1428

3/2/2007

No comments: